Menko Airlangga Ungkap Investasi US$ 9,5 miliar Siap Mengalir ke LPI

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (f: kgc)

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan ada sekitar US$ 9,5 miliar atau setara Rp 133 triliun, investasi yang akan mengalir ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).

Dana yang akan dikelola untuk proyek pemerintah itu berasal dari United States International Development Finance Corporation (US DFC), Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Caisse de depot et placement du Wuebec (CDBQ)-Canda, dan perusahaan pengelolaan aset asal Belanda yakni APG-Netherland.

Airlngga bilang, calon modal asing tersebut masuk seiring dengan reformasi kemudahan berusaha melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. “Iklim berusaha di Indonesia saat ini lebih kondisif,” kata Airlangga dalam acara bertajuk Indonesia Economic Outlook 2021, Senin (8/2).

Airlangga menekankan, UU 11/2020 telah memperbaiki perizinan berusaha yang berbelit atau tumpang tindih selama ini, melalui reformasi kebijakan. Selain itu, perizinan berusaha dapat dilakukan hanya dalam satu pintu yakni Online Single Submission (OSS).

Setali tiga uang, reformasi iklim berusaha menimbulkan kepercayaan investor INA untuk menanamkan modalnya, sebab proyek yang bakal didanai dipastikan bisa berjalan lancar.

“Ini membuka peluang mempermudah berusaha di Indonesia, melalui regulasi, kepastian hukum, dan pemberian insentif fiskal dan nonfiskal,” ujar Airlangga Hartarto, dilansir kabargolkar.com dari kontan.

Di sisi lain, Airlangga mengatakan masuknya investasi asing lewat INA juga dipengaruhi oleh prospek pemulihan ekonomi di dalam negeri tahun ini yang diramal bisa mencapai 4,5% hingga 5,5% secara tahunan. Lantas untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, Menko Airlangga bilang ada dua cara.

Pertama, pemerintah fokus memperbaiki confindence masyarakat melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona hingga ke tingkat desa.

Upaya ini, beriringan dengan program vaksinasi untuk menciptakan herd immunity kepada 182 juta masyarakat Indonesia hingga akhir tahun ini.

Kedua, melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 dengan total anggaran sekitar Rp 619,83 triliun. Dana ini untuk penanganan kesehatan termasuk vaksinasi, perlindungan sosial, stimulus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi, dan stimulus Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemda.***

Pos terkait