JAKARTA – Partai Golkar mulai mempersiapkan pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024, dengan mengkampanyekan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) kepada masyarakat.
Hal itu juga dilakukan politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun saat bertemu konstituennya di Pasuruan dan Probolinggo, Minggu, 28 Februari 2021.
Misbakhun memanfaatkan masa reses DPR untuk menyerap aspirasi para pemilihnya, sekaligus menyolidkan mesin partainya setelah duet Saifullah Yusuf-Adi Wibowo dilantik menjadi wali kota-wakil wali kota Pasuruan.
“Golkar harus memiliki calon presiden sendiri agar menjadi partai yang kian besar. Dalam sejarah pemilihan presiden secara langsung di Indonesia, Golkar tidak pernah mengajukan calon presiden yang berasal dari kadernya sendiri,” kata Misbakhun melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/3/2021), sebagaimana dilansir idntimes.com.
Anggota komisi XI DPR ini mengklaim, Airlangga yang juga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian itu telah memperlihatkan peran penting, terutama dalam penanganan pandemik COVID-19. Oleh sebab itu, kerja-kerja tersebut layak diapresiasi.
“Saya meminta secara khusus kepada seluruh keluarga besar Partai Golkar agar terus mendukung Bapak Airlangga Hartarto dalam mengatasi pandemik COVID-19,” kata Misbakhun.
Setelah bertemu konstituennya di Pasuruan, Misbakhun lantas bergerak ke Kota Probolinggo. Di kota yang terletak di sebelah timur Pasuruan itu, dia kembali menyuarakan pentingnya Golkar memiliki calon presiden pada Pemilu 2024.
“Adalah kebanggaan bagi kader Golkar jika ketua umumnya menjadi kandidat kuat calon presiden 2024. Ini yang harus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa kita punya ketua umum yang siap memimpin negara ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Misbakhun meyakini akan ada coat-tail effect atau efek ekor jas jika Golkar punya capres dari internal. Artinya, suara Golkar akan terangkat kadernya yang diusung pada pilpres.
“Kita yakin dengan konsolidasi partai yang solid, Golkar akan menjadi pemenang pada Pemilu 2024. Saya berharap mayoritas kursi adalah Golkar dan ada legislator perempuan,” kata Misbakhun.***
