Gebrakan Pemerintah di Bidang Perekonomian Disambut Baik Pengusaha Ritel

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (f: kgc)

JAKARTA – Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Tutum Rahanta mengaku senang dengan arahan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, perihal pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji Ke-13.

Hal ini menurutnya akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mendorong perbaikan ekonomi. Ia pun berharap pernyataan Airlangga yang mewajibkan pemberian THR kepada karyawan maupun ASN, TNI dan Polri bisa segera terealisasi.

Apalagi, selain THR, pemerintah juga menyiapkan program bantuan sosial yang bakal digelontorkan jelang Lebaran.

“Kalau uang banyak mengalir di tengah masyarakat, sedikit banyak akan menumbuhkan minat berbelanja,” ujar Tutum dilansir dari Rakyat Merdeka, kemarin, dirilis kabargolkar.com.

Tutum menyhebut, di masa krisis ini, industri ritel sangat perlu pendorong, sehingga Menko Airlangga telah melakukan langkah tepat dengan memberikan program bantuan, serta mengingatkan swasta untuk membayarkan THR karyawan.

“Bagi kami, ritel, yang penting masyarakat punya kemampuan berbelanja. Yang kami inginkan, memang daya beli bisa naik lagi,” katanya.

Adanya dorongan THR serta banyaknya bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat, layak diapresiasi.

Hal itu adalah sikap positif Menko Airlangga untuk memicu kembali perputaran roda ekonomi.

Selain itu, Tutum juga mengapresiasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro. Dibanding Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan awal pandemi tahun lalu, menurutnya, PPKM ¬Mikro lebih efektif.

Penyebaran virus ditekan tanpa mematikan gerak bisnis. Sebab itu, dia mengaku jelang Lebaran tahun ini, pelaku usaha merasa lebih optimistis dibandingkan tahun 2020.

“Karena PPKM Mikro ada pelonggaran untuk belanja dibanding tahun lalu. Sebelumnya, benar-benar ditutup total. Saya yakin pasti, tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu,” jelas Tutum.

Saat ini, Hippindo belum bisa menargetkan besaran angka transaksi di ritel. Menurutnya, peningkatan transaksi 2021 pasti lebih moncer dibandingkan 2020, meski tidak sebaik sebelum pandemi.

Pihaknya pun sudah menyusun strategi untuk menarik minat masyarakat berbelanja jelang Lebaran. Salah satunya, program diskon serta bonus tertentu.***

Pos terkait