CSIS: Keberadaan Golkar Institute Perlu Ditiru Partai Lain

Logo Golkar Institute. (f: internet)

JAKARTA – Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai lembaga pendidikan politik bentukan Partai Golkar, Golkar Institute, akan membuat pengambilan kebijakan partai lebih berdasar pada saintifik.

Arya di Jakarta Rabu, mengatakan Golkar Institute akan memiliki posisi penting terutama sebagai think tank internal partai yang memberikan rekomendasi kebijakan dalam proses pembuatan keputusan strategis partai.

Bacaan Lainnya

“Saya melihat Golkar Institute itu jadi penting juga karena proses pengambilan kebijakan menjadi scientific base, sehingga kebijakan yang diambil partai itu menjadi lebih terukur, terencana, dan punya impact kebijakan,” kata Arya, sebagaimana dilansir Antara.

Menurut Arya alasan lainnya Golkar Institute menjadi penting juga karena memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bergabung dan terlibat dalam proses pembuatan kebijakan. Hal itu, menurutnya sudah sesuai fungsi partai yang memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.

“Jadi kan fungsi partai itu pendidikan politik, ya. Jadi keberadaan lembaga itu menjadi strategis juga dalam hal memberikan modal bagi pendidikan politik untuk publik,” katanya.

Arya menambahkan keberadaan lembaga seperti Golkar Institute ini perlu ditiru oleh partai politik lainnya.

“Menurut saya, keberadaan think tank internal itu penting untuk pengembangan internal, terutama kemampuan membuat kebijakan ataupun political skill-nya, untuk meng-upgrade kemampuan internal,” ucapnya.

Inisiatif Golkar untuk membuat dan mengembangkan hal itu berbuah bagi partai politik dan langkah itu bisa juga ditiru oleh partai-partai lain.

Baca juga: Airlangga ingin Golkar Institute lahirkan banyak kader tangguh

Kemudian, Arya juga menjelaskan mengenai penjajakan kerjasama antara Golkar Institute dan CSIS, bentuknya masih dalam level pembahasan.

“Karena tantangan yang kita hadapi bersama semakin kompleks, kolaborasi itu akan menjadi tren. Kolaborasi itu bisa kolaborasi antar pembuatan kebijakan atau partai politik dengan lembaga di eksternal,” katanya.

Lembaga eksternal itu lanjutnya bisa organisasi sipil, NGO, lembaga riset kampus. Sehingga, kolaborasi akan menjadi penting ke depannya dan juga dinilai sebagai langkah yang bagus.

“Nah, kalau pertanyaannya bagaimana (gambaran bentuk kerja samanya) ya tentu di level pimpinan di sini dan di Golkar-nya masih dalam proses pembahasan teknis,” ujar Arya.

Sebelumnya, Golkar Institute menerima kunjungan dari para pendiri dan peneliti CSIS. Dari pertemuan tersebut, Golkar Institute dan CSIS menjajaki kerja sama dalam bidang kajian untuk merumuskan kebijakan bagi arah pembangunan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

“Kami berdiskusi dan membahas sejumlah isu utama, khususnya mengenai upaya pemulihan ekonomi dan arah kebijakan pembangunan nasional ke depan,” kata Ketum Golkar Airlangga, dalam keterangan di akun Instagram @airlanggahartarto_official.

Golkar Institute sendiri merupakan program sekolah partai di bidang pemerintahan dan kebijakan publik. Namun, sarana pendidikan ini nantinya tak hanya berlaku khusus kader partai saja, tapi masyarakat umum.***

Pos terkait