Memanfaatkan Momentum HUT Kampar ke-71, Golkar Kampar Bedah Rumah Janda Miskin

Repol di rumah yang akan dibedah. (f: crc)

BANGKINANG -Bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kampar ke-71 yang jatuh pada 6 Februari 2021, Partai Golkar Kabupaten Kampar akan melakukan kegiatan amal, yaitu membedah rumah Rosmiati, janda miskin dengan empat orang anak, warga Desa Koto Mesjid.

Hal itu disampaikan oleh Repol, Ketua Partai Golkar, Jumat (5/2/2021).

Bacaan Lainnya

Menurut Repol, biaya untuk membedah rumah Rosmiati berasal dari sumbangan dan swadaya dari para kader partai beringin.

Dipilihnya rumah Rosmiati untuk dibedah, diputuskan oleh Repol sendiri usai berkunjung ke sana baru-baru ini bersama para kader.

Menurut Wakil Ketua DPRD ini, rumah Rosmiati sangat tidak layak. Apalagi Rosmiati harus tinggal bersama tiga anaknya yang masih berstatus pelajar.

“Minimal lantai dan dinding dulu yang kita bedah” ucap Repol, dilansir catatanriau.com.

Melalui keterangan tertulis Partai Golkar disebutkan, agenda bedah rumah ini dilaksanakan pada Sabtu, 6 Februari 2021, di Dusun II Desa Koto Mesjid.

Disebutkan, para kader partai akan berkumpul di rumah dinas Repol pada pukul 07.00 WIB untuk melaksanakan sarapan bersama. Selanjutnya pada pukul 08.00 WIB, para kader akan berangkat menuju ke Koto Mesjid di XIII Koto Kampar sedangkan Repol terlebih dahulu akan mengikuti rapat Paripurna HUT Kampar ke-71, setelahnya ayah empat anak akan langsung menyusul ke lokasi bedah rumah.

Dari informasi yang kami himpun, kader Golkar sangat antusias mengikuti kegiatan amal ini. Bahkan ada pengurus kecamatan atau PK Golkar rela menyumbang 10 sak semen untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Dan masih banyak lagi kader yang tidak ketinggalan beramal membantu sesama yang memang membutuhkan.

Mengenai sosok dan kehidupan Rosmiati bisa kami informasikan sebagai berikut:

Rosmiati (52), warga RT 06 RW. 03, Dusun II, Desa Koto Mesjid, Kecamatan Xlll Koto Kampar, Kabupaten Kampar tinggal di rumah yang sangat tidak layak. Oleh karena itu, ia sangat berharap mendapat bantuan dari pemerintah.

Rosmiati adalah janda tua dengan empat anak.

Sehari-hari Rosmiati hanya berkerja sebagai penderes karet. Hasil satu minggu menderes hanya sebesar 20 Kg. Pendapatan sebesar itu sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama anak-anaknya.

Rosmiati yang ditemui di rumahnya, Selasa (26/1/2021) sore, mengatakan, setelah ditinggal suaminya meninggal dunia sejak sepuluh tahun yang lalu, ia cukup kesulitan untuk menafkahi keluarganya, apalagi tiga anak-anaknya masih bersekolah.

“Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja, saya masih kesulitan. Apalagi ini anak-anak masih sekolah,” ucapnya sedih.

Kondisi rumah Rosmiati sangat memprihatinkan. Kayunya sudah banyak yang lapuk. Dinding bilik serta atapnya pun sudah rusak dan berlubang, jika turun hujan kondisi atap rumah bocor sehingga air merembes ke dalam rumah.

“Beginilah kondisi rumah saya, sekedar untuk berteduh dari terik matahari dan bila turun hujan atapnya bocor dan airnya merembes ke mana-mana. Kondisi ini tidak nyaman, apalagi hujan malam anak-anak tidak bisa tidur,” ungkapnya dengan mata berbinar.

“Yang saya butuhkan saat ini adalah kepedulian pemerintah dalam membantu penyediaan rumah layak huni, paling tidak untuk membangun dinding dan atap rumah saya ini,“ ujarnya.

Rosmiati sangat berharap kepedulian dari Bupati untuk memperbaiki rumahnya sehingga menjadi rumah yang layak untuk dihuni.

“Bupati dan anggota dewan kami berharap bisa membantu dan memperhatikan kondisi rumah kami,” tutur Rosmiati.

Rosmiati mengungkap, selama ini memang ada yang datang mendokumentasikan rumah reotnya. “Beberapa kali ada yang datang untuk mengambil foto rumah kami, tetapi hingga hari ini belum ada bantuan yang turun. Sekali lagi kami berharap kemurahan hati untuk membantu kami,” harapnya.***

Pos terkait